“Alhamdulillah Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Sulawesi Selatan selama ini kita bagus, jadi memang kerja keras kita bagaimana menahan laju inflasi karena kenyataannya memang ada kendala stok beras secara nasional. Sebenarnya stok beras kita di Sulsel sampai Juni aman,” jelas Bahtiar.
Ia menjelaskan, upaya selanjutnya yang yang dilakukan adalah bagaimana beras yang ada di gudang Bulog diturunkan di masyarakat, agar kenaikan harga tidak melambung tinggi. Di mana kenaikan terjadi saat ini Rp3.000 per kilogram.
Walau saat ini belum panen raya, namun untuk Sulsel stok beras di gudang Bulog cukup banyak. “Saya meminta di Sulawesi Selatan, Tim Inflasi Daerah bersama TNI-Polri minggu ini akan kita distribusikan beras di pasar-pasar di seluruh Sulsel secara serentak terus menerus. Kita pastikan stok beras cukup,” ujarnya.
Bahtiar menegaskan, distribusinya harus dipastikan ada di pasar-pasar. Kendala yang ada di daerah adalah jarak antara pasar terutama daerah yang jauh dan terpencil.
“Jadi kita harus mobile, stok berasnya dibawa ke sana, harus lebih banyak lagi kios-kios yang kerjasama dengan Bulog, itu yang harus ditambah juga outlet-outletnya. Saya kira itu solusinya, supaya tidak menjadi kendala, karena beras ada,” pungkasnya.