Menteri Basuki mengatakan pembangunan Paralympic Training Center Karanganyar ini menjadi momentum untuk memiliki pusat latihan bagi para atlet disabilitas yang pertama di Indonesia.
“Dengan prasarana olahraga yang baik yang diiringi semangat latihan akan menghasilkan hasil yang diharapkan, semoga dukungan infrastruktur ini dapat meningkatkan prestasi olahraga Paralympic Indonesia,” kata Menteri Basuki.
Direktur Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah mengatakan pembangunan sarana dan prasarana Paralympic Training Center telah terkontrak dengan kontraktor PT Nindya Karya dengan biaya APBN senilai Rp409,2 miliar. Saat ini telah dimulai konstruksi dengan progres 5,65%.
“Paralympic Training Center dibangun dengan skema multi years contract tahun 2023-2024 dengan target selesai Desember 2024, tetapi kami akan mempercepat penyelesaian Insya Allah Oktober 2024 selesai,” kata Essy Asiah.
Salah satu atlet angkat berat dari Semarang Siti Mahmudah menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Kementerian PUPR, Kemenpora, dan NPC yang telah merealisasi pembangunan pusat latihan untuk atlet disabilitas. Diharapkan dapat menjadi tempat latihan yang nyaman dan lengkap bagi para atlet para-atletik Indonesia untuk mengembangkan kemampuan.