IPOL.ID – Harga beras dan beras ketan di Pasar Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, masih mengalami kenaikan. Sehingga terbilang beras memasuki awal bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah masih mahal.
Pedagang beras, Slamet, 48, mengungkapkan, harga beras jenis medium kini masih dibanderol Rp12 ribu per liter atau di atas harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah Rp10.900.
“Beras (medium dari) Bulog sekarang Rp12 ribu, itu paling murah. Karena saya dapatnya kan dari toko (agen), bukan langsung dari Bulog,” ujar Slamet di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (13/3).
Diakui pedagang Pasar Ciracas, harga beras jenis medium di pasaran sekarang sudah turun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai lebih dari Rp13 ribu per liter.
Hanya saja harga beras jenis medium yang paling banyak dibeli warga belum kembali normal atau sesuai HET ditetapkan pemerintah, bahkan harganya cenderung belum stabil.
“Dari masyarakat sih ada yang bersyukur katanya harga beras kan tadinya Rp13 ribu, sekarang sudah turun jadi Rp12 ribu. Sudah sedikit turun walaupun belum stabil,” jelasnya.
Sedangkan untuk harga beras jenis premium di Pasar Ciracas sekarang masih dibanderol pada kisaran Rp15.200 hingga Rp15.300 per kilogram, atau masih di atas HET Rp14.900.
Slamet menambahkan, harga beras jenis premium di Pasar Ciracas pada awal bulan Ramadan 1445 Hijriah ini hanya mengalami penurunan Rp200, atau masih memberatkan daya beli masyarakat.
“Premium saya katakan belum begitu turun, Rp200 perak mah enggak mengurangi harga. Kita katakan cuman turun untuk mengurangi ongkos, kalau masyarakat belum terdampak,” tukasnya.
Selain itu, beras ketan juga mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya dibanderol harga Rp15 ribu sekarang menjadi Rp21 ribu per liter. Bahkan untuk beras ketan paris yang sebelumnya Rp20 ribu naik menjadi Rp30 ribu per liter di pasaran.
“Kalau kenaikan beras ketan ini sudah hampir 1 bulan pas Pemilu 2024. Sama halnya beras merah yang tadinya harga Rp14 ribu sekarang 18 ribu rupiah per liter,” tutup Slamet. (Joesvicar Iqbal)