IPOL.ID – Memasuki hari keempat seleksi dan kursus wasit lisensi C1, seluruh materi dibawakan khusus oleh instruktur wasit FIFA, Subkhiddin Mohd Salleh.
Materi teori yang diberikan antara lain pendalaman mengenai law of the game, bagaimana menjadi wasit yang modern, mengenai penalti area, handsball, offside, tactical fouls, positioning, reading the game, dan lainnya.
Para peserta juga melakukan diskusi grup, membahas materi yang sudah diberikan oleh Subkhiddin dan menganalisa pertandingan melalui rekaman video.
“Kita mencoba scanning apa yang mereka dapatkan sebelumnya dari pengalaman pribadi mereka. Setelah itu saya coba tingkatkan sedikit demi sedikit. Ada sedikit kekurangan dari sudut pemahaman permainan sepak bola. Mereka membuat keputusan itu berdasarkan perasaan saja dan itu kurang tepat,” katanya membuka materi, melansir Rabu (6/3/2024).
“Jadi saya perlu tingkatkan kemampuan mereka untuk menilai sesuatu peristiwa, sebelum membuat keputusan,” sambung Subkhiddin.
Dalam tugasnya, Subkhiddin dibantu oleh para instruktur PSSI dari Komite Wasit, yakni Purwanto, Jimmy Napitupulu, dan Pratap Singh.
Selain teori, ada juga sesi taktikal di lapangan. “Saya mendapati mereka masih ada kekurangan dari sudut reading the game (membaca permainan) dan juga responsibility (tanggung jawab) mereka untuk menempatkan diri di bagian yang penting, sebelum membuat keputusan. Jadi itu yang perlu mereka tingkatkan lagi,” tegasnya.
Adapun selama tiga hari sebelumnya, mereka melakukan praktik di lapangan, satu harinya hanya latihan ringan di penginapan.
Pada awal latihan di lapangan, dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama dibiarkan mereka merasakan kekurangannya. Hasilnya, ada banyak perubahan positif dan signifikan setiap harinya.
“Kemudian sesi kedua selepas kita membuat pendekatan, pembaharuan, dan beri saran, saya melihat ada perubahan yang signifikan. Mereka jadi lebih memahami, apa itu tendangan sudut, area penalti, dan itu membuat saya bangga,” ungkapnya. (ahmad)