Terkait tema webinar, Meithiana Indrasari mencontohkan dirinya – sebagai dosen di Surabaya – yang intensif membikin konten dengan focus membahas digital business dan marketing digital. Ternyata, konten bikinannya dipandang bagus, hingga ditawari mengajar di Holy Angel University, Filipina.
”Itu bukti, personal branding saya dihargai di kampus ternama Filipina itu. Apa kuncinya? Rawat jejak digital, konsisten berkonten positif, dan jaga genuine atau keaslian karya kita di ruang digital. Itu jadi jurus jitu, lalu biarkan orang yang menilai,” urai Meithiana dalam webinar yang dipandu Fitta Mamita selaku moderator.
Lantas, untuk siswa SMP, bisa mulai dari mana membangun personal branding yang positif dan bermanfaat buat banyak orang?
Dalam kesempatan yang sama Chief Operating Regional East Java Asia Council for Small Business Eko Pamuji, sebagai salah satu narasumber berikutnya, memberikan contoh dengan memisalkan Arief – siswa di SMP Bangkinang – memulai dengan membikin konten belajar matematika dengan rumus jitu, sehingga belajar jadi mudah.