Reni mengemukakan, pada tahun 2023, industri furnitur memberikan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 1,3%, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,8 miliar. Sementara itu, berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global tahun 2023 tercatat sebesar USD629 miliar, dan tahun 2024 diproyeksi tumbuh sebesar 5 persen.
“Hal ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar global. Pasar furnitur juga didukung oleh semakin pulihnya bisnis pariwisata, serta kebutuhan pemukiman dan perkantoran,” ungkapnya.
Sejak tahun 2007, lanjut Reni, Kemenperin melalui Ditjen IKMA rutin memberikan pendampingan dan fasilitasi IKM furnitur untuk berpartisipasi dalam pameran IFEX. Pameran tersebut akan menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif khususnya industri furnitur dan kerajinan untuk menampilkan dan memasarkan produk-produk terbaiknya.
“Kami turut memberikan apresiasi kepada HIMKI dan Dyandra Promosindo yang menginisiasi pameran IFEX 2024 yang menjadi media bagi pelaku usaha industri, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan industri furnitur nasional,” imbuhnya.