“Hadirnya berbagai virus ideologi yang merongrong kehidupan generasi muda memang tidak mudah untuk kita diagnosa secara kasat mata, namun dapat kita rasakan dalam kehidupan keseharian. Misalnya dalam gaya hidup, cara berpakaian, bersikap dan bertingkah laku, dimana kecenderungan menjadikan budaya asing sebagai kiblat dan rujukan. Karena itu, membekali generasi muda kita dengan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan, untuk melindungi jatidiri dan identitas kebangsaan kita di masa depan, menjadi sebuah keniscayaan,” pungkas Bamsoet. (Sol)