“Poinku banyak dari baseline. Servisku kan enggak terlalu kencang, dia ngambilnya cepat juga. Jadi, telat lah buat maju,” pungkasnya.
Ethan berpeluang mengukir peringkat terbaik ATF pekan depan. Bila menjuarai event ini, ia berpotensi berada di rangking 30-an serta menjadi terbaik kedua Merah Putih di daftar tersebut–di bawah Rafalentino Ali da Costa, peringkat 5 ATF.
Ethan pun berpotensi menyapu bersih pekan pertama sektor putra usai menembus final ganda putra. Berduet dengan petenis Singapura, Nicholas Ming, Ethan mengalahkan duet Indonesia, Joshua Theodore/Samuel Putra 6-2, 6-3.
Di final ganda, Ethan/Nicholas kembali menghadapi lawan yang familiar, Komang Bagus Wahyu Purustama/Reavan Rio Suryana, yang mengandaskan duet gado-gado Indonesia-Hongkong, Zach Arsa Soelistyo/Kinki Shi, 6-1, 6-2.
Sportama Asian Tennis U- 14 Series ini adalah gerbang menuju blantika tenis dunia bagi para petenis Asia. Menggunakan sistem monrad, para peserta akan mendapatkan lima pertandingan, terlepas dari hasil tiap babak.
“Bibit-bibit petenis muda kita itu banyak. Mereka pun bertalenta. Hanya saja, kurang terekspose. Mereka perlu memperbanyak pengalaman untuk mengasah kemampuan dan menempa mental. Sebab itu, Sportama Tennis Institute secara rutin mengadakan ajang ini,” tutur Paul Sindunata, tehnical advisor Sportama Tennis Institute. (bam)