Sejak 1984 bersama Rere, Dayan, Yudhi Rumput, Mandow mereka sering mengisi panggung festival music rock yg dipromotorin Log Zhelebour. Dari Surabaya mereka melangkah dan berjaya di blantika musik rock tanah air.
Tampil dari panggung ke panggung sempat membuat dirinya hanya berpikir tentang duniawi. Padahal, Edi kecil hidup di tengah keluarga yang sangat keras soal pendidikan agama.
“Aku dari kecil memang dikenalkan dengan agama, kecil ngaji dan salat. Begitu ke Jakarta sendirian, ketemu dalam tanda kutip ‘teman-teman yang baik jadi ikut-ikut baik’. Meskipun untuk melihat yang enggak bagus atau dilanggar agama, ya saja tetap saja enggak bagus,” kata Edi
Edi menceritakan titik balik dalam kehidupannya.
Pernah merasakan kelamnya hidup sebagai seorang rocker, membuat dirinya sadar ada satu hal yang terlupakan. Yakni Tuhan dan agama.
Sekitar tahun 2000-an, mendadak Edi hatinya berkecamuk. Hati ingin kembali menekuni jalan Tuhan, namun bingung memulai dari mana.
Kala itu, Edi merasakan kegelisahan yang cukup mendalam. Di tahun yang sama, tepatnya saat Ramadan, tak sengaja di melintas di depan masjid yang ada dekat rumahnya. Saat itu, dia melihat ada jemaah tadarusan sedang menunggu giliran, namun asyik makan dan minum.