IPOL.ID – Curah hujan yang tinggi mengakibatkan jebolnya tanggul di sekitar Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jebolnya tanggul di sekitar Kabupaten Demak berdampak sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter (cm).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menerangkan, beberapa tanggul yang rusak yaitu tanggul Sungai Lusi Desa Bugel Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
Kemudian tanggul Klambu Kiri Sungai Desa Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar. Tanggul Sungai Dombo Desa Menur Kecamatan Mranggen. Tanggul Sungai Dukuh Menawan Desa Merak Kecamatan Dempet. Tanggul Sungai Dukuh Luwuk Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet. Tanggul Sungai Jeratun Desa Tambirejo Kecamatan Gajah dan Tanggul Sungai Wulan Dukuh Norowito Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar.
“Upaya mengatasi bencana banjir yang melanda Demak dan sekitarnya. Di antaranya, penutupan tanggul yang jebol akibat banjir,” kata Abdul Muhari, Senin (25/3).
Dalam mempercepat perbaikan tanggul Tim BNPB meninjau langsung perbaikan tanggul Dukuh Norowito Desa Ketanjung dan tanggul Klambu Kiri Sungai Desa Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Dalam peninjauan tersebut tim BNPB bersama dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Harya Muldianto.
Dari hasil tinjuan perbaikan tanggul Dukuh Norowito pihak BBWS mengerahkan 10 unit alat berat untuk perbaikan tanggul yang rusak sekitar 7 meter dari luas kerusakan sebelumnya 30 meter.
Target percepatan penguatan dan peninggian tanggul dipengaruhi faktor cuaca, cuaca kering dan tidak hujan memudahkan pekerjaan. Untuk jangka panjang perlunya perawatan setelah perbaikan tanggul untuk memastikan keamanan tanggul yang sudah diperbaiki.
Berdasarkan informasi dari laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Demak (24/3) beberapa wilayah Kabupaten Demak, air mulai surut. Debit air di beberapa wilayah Kecamatan Karanganyar turun 20 hingga 50 cm.
Warga Kabupaten Demak mulai pulang ke rumahnya masing-masing karena banjir mulai surut, setelah ada perbaikan tanggul jebol Sungai Wulan dan Sungai Bugel. Terjadi penurunan pengungsi di Kabupaten Demak sebanyak 13.022 jiwa mengungsi di 83 titik pos pengungsian pada Minggu (24/3) sedangkan sebelumnya pada Sabtu (23/3) sebanyak 14.852.
Pantauan tim BNPB ke lokasi pengungsian balai desa Kedungwaru Lor, di Kecamatan Karanganyar, Demak, jumlah pengungsi sebanyak 634 jiwa mulai berkurang. Bersamaan telah surutnya banjir sehingga banyak warga sudah mulai kembali ke rumahnya melakukan pembersihan.
“Namun masih ada pengungsi yang kembali ke lokasi pengungsi karena masih membutuhkan makanan dari dapur umum,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal)