“Tiba di sini saya lalu mencoba diskusi dengan beberapa pihak dan saya putuskan untuk dilakukan revitalisasi. Kita membahas, termasuk dengan Bapak Pj Gubernur,” imbuhnya.
Menurutnya, perlu direvitalisasi agar generasi penerus bangsa tertarik untuk datang, sekaligus mempelajari bangsanya.
“Bahwa Bangsa Bugis-Makassar ini telah ada beberapa abad lalu dan sudah menjelajah dunia, termasuk masuknya Islam. Ini bisa menjadi catatan sejarah sendiri, sehingga bisa menjadi spot wisata, juga wisata religi,” pungkasnya.
Ia menilai, Arung Pallaka adalah penghormatan yang layak bagi sosok raja yang lahir pada 15 September 1634 dan wafat pada 6 April 1696. Sedangkan, Karaeng Pattingalloang adalah tokoh intelektual terkemuka dari Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan, yang dikenal karena minatnya yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan Barat pada masanya.
Pattingalloang fasih dalam beberapa bahasa. Termasuk Spanyol, Latin, dan Portugis. Ia juga mendirikan perpustakaan pribadi yang berisi berbagai buku Eropa, atlas, dan sebuah globe. Ia bahkan memesan teleskop dari Galileo Galilei. (Sol)