IPOL.ID – Dana Rp4 triliun yang digelontorkan untuk memback up Kartu Jakarta Pintar (KJP) mulai dihitung guna menggratiskan biaya sekolah SD-SMA.
Jika memungkinkan, KJP plus bakal dihapus, dan biaya sekolah bakal digratiskan.
Biaya sekolah gratis diakui Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria sejak lama.
“Mewacanakan sekolah gratis memang selalu dicetuskan di Komisi E DPRD DKI dari rentang waktu 2019-2024. Artinya agar di tahun atau periode berikutnya, sekolah negeri dan swasta, bisa digratiskan,” tegas Imam Satria di Jakarta, Senin (29/4).
Menurutnya, pembebasan biaya pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta.
“Selain itu, sekolah gratis diharapkan tidak menimbulkan masalah rutin sekolah setiap tahun. Seperti pendaftaran peserta didik baru hingga tertahannya ijazah siswa di sekolah swasta akibat menunggak biaya bulanan,” papar politisi Gerindra itu.
Dalam hal kesenjangan ekonomi, sekolah gratis pun bisa menjadi solusi. Sebab, dengan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang berjalan saat ini, penerima KJP justru tidak merata.
“Harapannya semua sekolah di Jakarta digratiskan. Jadi, nanti bakal tak ada lagi KJP. Bukan cuma sebatas lips service,” jelasnya.
Diharapkannya, Pemprov DKI segera merealisasikan program tersebut agar para siswa dapat merasakan manfaat pendidikan secara merata, baik itu di sekolah negeri maupun swasta.
“Harapan utamanya dapat memutus rantai kemiskinan akibat putus sekolah yang banyak dialami kalangan anak-anak dengan kategori tak mampu,” tutupnya.(Sofian)