Biochar sendiri adalah bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas. Hashim menilai, produk Biochar cukup bagus, seiring adanya isu perubahan iklim.
“Saya sangat senang melihat alat-alat ini. Pak Phil Rickard (CEO dan Pendiri SAWA), Saya sudah kenal sejak lama, dan melakukan terobosan luar biasa. Saya sudah tahu bahan ini sudah lama. Tetapi setahu saya ini adalah proyek utama bisa menghasilkan Biochar dalam jumlah besar,” kata dia.
“Indonesia bisa dapat penghasilan. Dunia juga menikmati. Karena karbon, ini salah satu karbon paling efisien. Untuk mengambil karbon dari udara, kembali ke bumi,” tambahnya.
Hadirnya pabrik juga bisa menyumbang pendapatan tambahan para petani. Biochar PT Legasi Alam Indonesia memanfaatkan limbah yang selama ini tidak memiliki nilai ekonomis.
“Prospek untuk Indonesia itu bagus sekali, besar sekali. Karena ini mengubah bahan-bahan tak punya nilai, (seperti) sekam, jerami, batok kelapa, yang tidak ada nilai, nanti bernilai. Karena punya nilai, para petani, para produsen seperti pabrik gula, petani tebu mendapatkan tambahan penghasilan,” ungkap Hashim.