IPOL.ID – Jembatan Baltimore yang runtuh saat ini sedang dipotong-potong sebagai persiapan untuk dibuang. Gubernur Maryland mengatakan itu pada Minggu, dan menjanjikan “kemajuan” akan dibuat setelah jembatan itu ditabrak kapal yang kehilangan kendali.
Kru-kru pembongkaran menggunakan mesin las untuk memotong bagian atas jembatan Francis Scott Key, yang runtuh ketika kapal kargo Dali yang kehilangan daya menabraknya pada Selasa pekan lalu, menewaskan enam orang.
“Kemajuan mulai terjadi terlepas dari kenyataan bahwa ini adalah situasi yang sangat rumit,” kata Gubernur Maryland, Wes Moore, dimuat VOA Indonesia, Senin (1/4).
Dia menambahkan bahwa kondisi cuaca dan puing-puing di dalam air membuat para penyelam tidak dapat memberikan bantuan dalam operasi pemulihan ini.
“Saat ini kami memiliki sejumlah crane, Chesapeake 1000, yang memiliki kapasitas pengangkatan hingga seribu pounds,” kata Moore kepada stasiun TV CNN pada Minggu.
“Para pekerja telah mulai memotong-motong sisa-sisa jembatan supaya kita kemudian dapat menyiapkan pembuangannya,” tambahnya.
Gambar video yang dibagikan pada Sabtu oleh Komando Terpadu – tim respons gabungan yang mencakup penjaga pantai AS – menunjukkan percikan api yang terbang ketika kru yang bekerja dari dalam kotak-kotak kerangkeng besi memotong bagian atas dari struktur baja.
Komando Terpadu mengatakan, puing-puing itu akan diangkat dan diproses di lokasi pengiriman Baltimore sebelum dibawa ke lokasi pembuangan.
Moore mengatakan, pemulihan ini akan menjadi “jalan yang panjang”. Dia menambahkan bahwa “ini adalah operasi yang rumit, tetapi pergerakan sedang terjadi.”
Kondisi yang sulit telah menghambat upaya menemukan jasad enam pekerja perbaikan jalan – yang semuanya imigran dari Amerika Selatan – yang meninggal ketika jembatan itu runtuh. Sejauh ini, baru dua jasad yang ditemukan.
Pengiriman masuk dan keluar Baltimore – salah satu pelabuhan paling sibuk di AS – telah dihentikan, dengan jalur air yang tidak bisa dilewati karena puing-puing yang begitu banyak. (VOA Indonesia/far)