IPOL.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta masih tinggi, tak terkecuali di wilayah Jakarta Selatan. Upaya pencegahan kasus dilakukan Pemkot Administrasi Jakarta Selatan.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan, kasus DBD di wilayah Jakarta Selatan masih tinggi bersamaan adanya proses peralihan musim. Sehingga perlunya pemberantasan jentik-jentik nyamuk secara maksimal oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di 10 kecamatan.
Pemberantasan jentik-jentik (DBD) ini harus dilihat pada setiap lingkungan. Seperti halnya di Apartemen Kalibata City pun ada potensi jentik-jentik.
“Petugas Jumantik Kalibata City harus lebih jeli lagi dengan senternya mengecek bak, dan tempat penampungan air. Karena kasus lagi tingginya, petugas Jumantik seminggu 2 kali bisa keliling mengecek lingkungan dan rumah-rumah warga,” kata Munjirin, Rabu (3/4).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat peningkatan kasus demam berdarah (DBD) di Ibu Kota. Hingga 19 Februari, sebanyak 627 kasus DBD dilaporkan.
“Saat ini sudah masuk minggu ke-9, data kasus menunjukkan peningkatan yang tajam mulai minggu ke-5, yaitu di awal bulan Februari,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati melalui keterangan tertulis, Jumat (1/3).
Dari 627 kasus, sebanyak 34 kasus DBD di wilayah Jakarta Pusat, 74 kasus di Jakarta Utara, 208 kasus di Jakarta Barat, 145 kasus di Jakarta Selatan, 161 kasus di Jakarta Timur, dan 5 kasus di Kepulauan Seribu. Sejauh ini, belum ada kematian kasus DBD yang ditemukan. (Joesvicar Iqbal)