IPOL.ID – Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan dua titik lokasi perumahan warga di RW 03, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur dan kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Timur, terendam banjir.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 11 warga RW 03, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur terpaksa dievakuasi imbas banjir berketinggian sekitar satu meter pada Rabu (3/4).
Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menerangkan, 11 warga itu dievakuasi imbas banjir luapan saluran penghubung (Phb) Cijantung.
“Kita terima laporan warga pukul 16.50 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi untuk melakukan evakuasi,” ujar Gatot di Pasar Rebo, Rabu (3/4).
Sebanyak enam personel dan dan dua unit perahu karet Sudin Gulkarmat Jakarta Timur dikerahkan guna mengevakuasi warga dari rumahnya yang terdampak banjir Phb Cijantung.
Mereka dievakuasi ke masjid di sekitar lokasi RW 03 yang biasa digunakan warga untuk posko pengungsian sementara karena letaknya berada di lokasi tidak terdampak banjir.
“Warga yang dievakuasi terdiri dari lima anak dan enam orang dewasa. Alhamdulillah proses evakuasi warga dilakukan Satgas Kalisari lancar, tidak ada hambatan,” kata Gatot.
Menurut warga banjir luapan Phb Cijantung yang membentang di permukiman RW 03 imbas debit air kiriman dari Kota Depok, Jawa Barat dan wilayah di sekitar Pasar Rebo.
Warga RW 03 Kalisari, Fauzan, 19, mengatakan, setidaknya ada dua RT yang terdampak banjir luapan Phb Cijantung dengan ketinggian berkisar 60 sentimeter hingga 1 meter.
“Mulai banjir jam 16.00 WIB. Ini (Phb Cijantung) aliran dari Setu Pedongkelan (Depok). Sempat ada warga dievakuasi, itu karena posisi (daratan) rumahnya paling rendah,” tukas Fauzan.
Banjir luapan Phb Cijantung yang merendam permukiman warga RW 03 Kelurahan Kalisari ini bukan pertama kalinya terjadi, sejak Tahun 2022 lalu banjir kerap melanda.
Namun banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter kali ini menurut warga merupakan yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir, karena sebelumnya tinggi air hanya berkisar 50 sentimeter (Cm).
“Sebelumnya enggak pernah separah ini. Cuman memang enggak pernah lama, hitungan dua jam sudah surut. Tadi banjir surut total sekitar habis Magrib (jam 18.30 WIB),” tambah Fauzan.
Di lokasi pukul 19.47 WIB banjir luapan Phb Cijantung merendam permukiman warga RW 03 Kalisari kini sudah surut total dan warga mulai membersihkan rumahnya.
Camat Pasar Rebo, Mujiono menjelaskan, 11 warganya yang sempat dievakuasi pun kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan rumah dari lumpur dan sampah.
“Wilayah RW 3 kalisari yang tergenang hanya sebagian, sekitar cukup tinggi tidak tergenang. Setelah surut mereka langsung bergegas bersih-bersih sisa genangan,” ungkap Mujiono.
Kemudian luapan air Kali Ciliwung Kecil meluap hingga merendam Komplek Bumi Harapan Permai, Kramat Jati. Ketinggian air mencapai 60-80 cm sempat mengganggu aktivitas warga sekitar.
Menurut Bia warga Kramat Jati, meski sudah dibuat tanggul namun air meluap dan merendam perumahan warga.
“Ini banjir terbesar di tahun ini, satu komplek terendam dari Blok A sampai J, ini kalinya harus dikeruk lagi sama petugas SDA niy Pak, karena volume air tinggi dan kali sudah tidak menampung,” ucap Bia.
Sementara, di wilayah Jakarta Selatan, perumahan warga di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, dan Komplek Polri Pondok Karya juga terendam banjir. Warga di dua lokasi tersebut mengevakuasi ratusan kendaraan bermotornya jauh dari jangkauan banjir.
Terpantau pada malam ini, banjir masih merendam dua lokasi perumahan warga Petogogan dan Pondok Karya. Kemacetan arus lalu lintas tak terhindarkan mulai dari Jalan Kapten Tendean hingga Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru. (Joesvicar Iqbal)