IPOL.ID – Jajaran Satlantas Jakarta Timur mengimbau pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tidak menggunakan perhiasan alias toko perhiasan berjalan saat dalam perjalanan menuju kampung halaman.
Wakil Kepala Satlantas Jakarta Timur, AKP Sunaryo mengimbau pemudik agar tidak menggunakan perhiasan atau mengumbar barang berharga lain untuk mencegah kejahatan jalanan.
“Untuk menghindari kejahatan-kejahatan di jalan jangan menggunakan perhiasan mencolok yang mengundang kerawanan,” tegas Sunaryo di Duren Sawit, Senin (8/4/2024).
Meski petugas sudah mendirikan posko pengamanan dan melakukan pemantauan pada ruas jalan dilalui pemudik pada Idul Fitri 1445 Hijriah, pencegahan tetap perlu dilakukan.
Bagi pemudik yang melalui Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, untuk menuju Jawa ada tiga posko pengamanan sudah disiagakan untuk membantu pemudik dalam perjalanan.
Yakni pos pengamanan Pangkalan Jati, pos pengamanan simpang Jalan Raden Inten, dan pos pengamanan di Haji Naman yang disiagakan hingga H+7 Idul Fitri 1445 Hijriah nanti.
“Selanjutnya untuk barang yang dibawa jangan berlebih, jadi keseimbangan saat berkendara terjaga. Khususnya pemudik pengendara roda dua, dimbau gunakan helm dan sepatu,” jelasnya.
Sunaryo menegaskan, penggunaan sepatu saat mengemudikan sepeda motor dianjurkan karena merupakan langkah pencegahan untuk menghindari cedera serius bila terjadi insiden.
Mengingat kaki merupakan bagian tubuh yang langsung bersinggungan dengan jalan saat terjadi insiden, sehingga upaya pencegahan juga harus dilakukan saat berkendara.
“Apabila terjadi insiden fatalitas kaki yang bersinggungan dengan jalan, dengan kendaraan lain itu lebih kecil. Sama seperti menggunakan helm, itu untuk antisipasi fatalitas,” tukas dia.
Pemudik diimbau beristirahat sejenak bila merasa lelah atau mengantuk, tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan karena dapat membahayakan diri dan pengguna jalan lain.
Kemudian ada tiga siap, anggota badan siap, fisik siap, dan kendaraan juga siap. Lampu, rem, dan sebagainya harus diperiksa benar-benar sebelum melakukan perjalanan.
“Tak kalah penting adalah mempersiapkan kondisi fisik agar sehat selama menempuh perjalanan jauh, khususnya bagi pengendara sepeda motor,” tutup Sunaryo. (Joesvicar Iqbal)