“Jadi Pak wali kota, camat, lurah semua kalau Musrenbang itu betul-betul kritis. Dasar saya berbicara ini karena saya mengerti, saya ke lapangan,” ujar Prasetyo.
Prasetyo menegaskan, demi tercapainya Jakarta sebagai kota global dan pemerintahan yang siap menghadapi tantangan perubahan setelah tak lagi menjadi Ibu Kota Negara, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk membuat terobosan.
“Terus terang saja, nanti dalam rapat Badan Anggaran saya akan jalankan fungsi pengawasan. Karena bukan apa-apa, di Jakarta masih ada pemukiman kumuh satu kilometer dari Istana Negara namanya Johar dan Tanah tinggi,” katanya.
“Mana pemerintah daerah, yang malu bukan Pak Gubernur tok loh. Ada saya juga di sini,” tandasnya.(Sofian)