Namun pada Jumat (19/4) malam baru lima dari tujuh jenazah yang diserahkan, sedangkan dua jenazah korban kebakaran Mampang Prapatan lainnya menunggu keputusan pihak keluarga.
“Ada lima, kakek, ibu, ada dua anak, satu ART. ART ini inisial T. Nanti kami persiapkan kalau mau dibawa ke kediaman Masing-masing kami siapkan semuanya,” katanya.
Hariyanto menambahkan, selain jenazah pihaknya juga menyerahkan properti atau barang pribadi seperti kalung, perhiasan, pakaian yang terakhir dikenakan korban saat kejadian.
Meski ketujuh korban menderita luka bakar berat dengan tingkat 90 persen dan derajat empat luka bakar, tapi RS Polri Kramat Jati menyatakan tidak mengalami kesulitan berarti saat identifikasi.
“Jadi Alhamdulillah ini juga disaster-nya juga tertutup ya bukan terbuka (tidak ada orang luar), jadi disaster ini diketahui oleh keluarga yang tinggal di dalam itu siapa saja,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran melanda Rumah Tinggal dan Toko Saudara Frame (Ruko) penjual bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, No. 31-32, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4) malam. Kuat diduga kebakaran dipicu karena ledakan kompresor.