“Pekerjaan dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Mengingat siang hari lalu lintas sangat padat,” tukas Dedi.
Sementara, Wakasat Lantas Jakarta Timur, AKP Sunaryo menjelaskan, hasil analisa dan evaluasi (Anev) di Mapolres beberapa waktu lalu diputuskan untuk antisipasi balap liar di lokasi perlu dibuat marka kejut.
Idealnya, bentuknya speed bum namun karena ini jalan umum maka hanya bisa dibuat speed trap. Diharapkan ini dapat mencegah adanya aksi balap liar.
“Kita tunggu evaluasinya dalam satu pekan atau dua minggu ke depan. Karena biasanya balap liar dilakukan saat malam weekend,” ungkap AKP Sunaryo.
Selain itu, dilaksanakan oleh pihaknya juga bakal rutin melakukan patroli di lokasi tersebut. Bahkan di lokasi juga sebenarnya sudah ada pos polisi. Namun terkadang pelaku balap liar main kucing-kucingan.
“Saat petugas lengah mereka melakukan aksinya. Termasuk usia salat subuh, jika petugas istirahat, mereka kadang balap liar,” tutup Sunaryo. (Joesvicar Iqbal)