IPOL.ID – Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur mencatat jumlah pendatang baru pada Tahun 2024 ada penurunan dibanding Tahun 2023.
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Timur, Naufan mengungkapkan, berdasar data sementara hingga Kamis (18/4) jumlah pendatang baru tercatat hanya sebanyak 2.487 orang.
“Jumlah pendatang baru ini menurun dibanding 2023 lalu yang mencapai 41.970 orang dan yang pindah keluar ada 69.949 orang,” ujar Naufan pada awak media di Jakarta Timur, Sabtu (20/4).
Setelah Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, Dinas Dukcapil DKI Jakarta memang tidak melakukan operasi yustisi kependudukan sebagaimana pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun jumlah pendatang tetap dapat dipantau Sudin Dukcapil Jakarta Timur. Hal itu berdasarkan data yang masuk pada 65 kelurahan dan 10 kecamatan.
“Saat ini diketahui jumlah penduduk riil di Jakarta Timur 3,3 juta jiwa. Karena tidak ada yustisi kami imbau warga melapor pada pengurus RT/RW ketika datang ke Jakarta untuk menetap,” pesan Naufan.
Berdasar jumlah 3,3 juta jiwa tersebut hingga kini Jakarta Timur masih menjadi kota di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah penduduk terbanyak dan wilayah paling luas.
Lebih lanjut, Naufan mengimbau warga pendatang baru di Jakarta Timur melapor ke pengurus RT/RW setempat, guna memastikan apakah yang bersangkutan masih tinggal atau sudah pindah.
“Jakarta kota global dan terbuka bagi siapa saja. Tidak ada larangan warga luar untuk datang atau tinggal di Jakarta,” tutup Naufan. (Joesvicar Iqbal)