“Makanya, kami meminta profesionalismenya harus dikembalikan jangan seperti kemarin-kemarin. Kenapa? Karena faktor kedekatan secara personal saja kemudian itu yang digandeng sebagai mitra, akhirnya kita bisa melihat kualitas berasnya juga tidak memenuhi standard,” bebernya.
Andyka mengaku yakin apabila PT Food Station Tjipinang Jaya mampu memenuhi kualitas beras dengan standar mutu premium, bukan tak mungkin kota lain melirik dan menawarkan kerja samanya. “Kemi berharap dengan adanya perbaikan, perubahan, Food Station akan menjadi yang lebih baik, lebih bagus, dan bisa berkompetisi dengan BUMD yang lain. Bahkan kami berharap bahwa Food Station ini mampu menyiapkan beras bukan hanya di Jakarta saja tapi juga nasional,” ujar Andyka.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso mengatakan kesiapannya untuk lebih profesional di dalam melaksanakan pengawasan kualitas beras pada saat di lapangan.
“Jadi, insya Allah ini bagian dari assesment dan evaluasi yang akan kami lakukan. Mungkin nanti ini masalah profesionalisme pelaksana QC (quality control -red) di lapangan menjadi bagian pembinaan kami di lapangan terkait tata kelola dan proses produksi,” tandasnya.(Sofian)