“Apakah itu (dialihkan ke) Pasar Jaya atau lainnya. Intinya bagaimana masyarakat dengan aduan yang sekian lama harus ada solusinya. Jangan sampai dibiarkan tanpa adanya kejelasan,” tandasnya.
Dalam kunjungannya ke Pasar Munjul siang tadi, Karyatin mengaku prihatin melihat langsung kondisi gedung Pasar Munjul yang terbengkalai dan mendengar keluhan pedagang.
“Saya lihat langsung dan prihatin dengan kondisinya ya”.
Akibat proyek revitalisasi yang mangkrak para pedagang harus membangun kios sementara berukuran 2×3 meter menggunakan uang pribadi dengan kondisi jauh dari kata layak pada lokbin di lokasi.
Bila hujan deras para pedagang Pasar Munjul hanya bisa gigit jari karena tak bisa melakukan aktivitas jual beli, kondisi ini membuat para pembeli ogah dan malas datang untuk berbelanja.
“Kita harus menyongsong Provinsi DKJ, Daerah Khusus Jakarta yang konon disebut kota global. Mana mungkin kita menjadi kota global kalau pasar seperti ini tidak bisa dikelola dengan baik,” tukasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi gedung Pasar Munjul aset Pemprov DKI Jakarta tersebut kini tampak terbengkalai dan rusak karena selama 10 tahun tidak tersentuh perawatan.