“Untuk PPN kita masih melihat adanya pertumbuhan positif secara bruto, meskipun netonya kontraksi karena restitusi. Sedangkan untuk PPh Final dan PPH 22 Import lebih positif. Kita harapkan ini akan memberikan dampak yang positif pada perdagangan, dalam hal ini impor dan PPN kita,” tuturnya.
Selanjutnya, Menkeu juga menjelaskan sektor-sektor yang berkontribusi pada penerimaan pajak. Menkeu mengatakan bahwa mayoritas sektor utama tumbuh positif yang menunjukan aktivitas sektoral yang terjaga.
“Perdagangan kita tumbuh positif 10,8%. Jasa Keuangan dan Asuransi kita masih tumbuh baik double digit 15,5 persen, baik bruto maupun neto. Namun, sektor Pertambangan kita lihat kontraksinya tajam 48,6% untuk bruto, dan netto nya kontraksi 63,8%,” tutur Menkeu.
Untuk sektor Konstruksi dan Real Estate juga tumbuh positif sebesar 16,0%, sementara sektor Transportasi dan Pergudangan masih tumbuh meskipun mengalami koreksi dari tahun lalu yang tumbuh sangat tinggi yaitu 34,1% secara bruto, dengan neto 48,6%. Sedangkan sektor Jasa Perusahaan tumbuh positif 12,4%, diikuti sektor Informasi dan Komunikasi masih tumbuh kuat 19,2%.