IPOL.ID – Kemarin Hamas mengumumkan akan menyetujui proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Namun di saat bersamaan, Israel tetap melanjutkan serangannya terhadap kota Rafah di selatan.
Israel melancarkan serangan udara terhadap Rafah di Gaza meskipun Hamas menyetujui perjanjian gencatan senjata – karena kantor Benjamin Netanyahu mengatakan usulan tersebut “jauh dari tuntutan penting Israel”.
Mirror, Selasa (7/5/2024) melaporkan, langkah ini dilakukan beberapa jam setelah Hamas mengumumkan telah menerima proposal gencatan senjata Mesir-Qatar, yang dapat mengakhiri perang tujuh bulan di Gaza.
Namun, masih belum pasti apakah kesepakatan telah tercapai. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan usulan tersebut “jauh dari tuntutan penting Israel”. Tapi ia tetap akan mengirimkan perunding untuk melanjutkan pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata.
Sebelumnya pada hari Senin, militer Israel mengatakan, mereka memerintahkan sekitar 100.000 orang untuk mengungsi dari Rafah, yang menandakan invasi darat yang telah lama dijanjikan akan segera terjadi.