IPOL.ID – Pada 20 Oktober 2024 mendatang presiden terpilih Prabowo Subianto bakal dilantik. Mantan Danjen Kopassus itu bakal menjadi presiden kedelapan Republik Indonesia.
Namun, siapa sangka jika jabatan presiden kedelapan yang didapatkan Prabowo pada pilpres 2024 memiliki tanda-tanda alam.
Terungkapnya tanda-tanda alam itu terungkap dalam pidato Prabowo di acara Rakornas PAN, Kamis (9/5) malam.
“Angka 8 memiliki rahasia tersendiri bagi saya. Pada saat saya menjadi kapten, komandan saya orang Batak. Namanya Pak Luhut. Saat itu tentara indonesia didominasi orang Jawa. Sandi tentara pun banyak menggunakan bahasa sansekerta. Dia bertanya, Wo sandi tentara kok selalu bahasa Jawa. Kita ubah sandi itu jadi angka,” kenang Prabowo.
Kala itu, sambung Prabowo karena menjadi wakil komandan. Diberikan sandi 08 dan komandan menggunakan sandi 09.
“Tanpa saya sadari, sejak jadi kapten, jenderal, pensiun sampai presiden terpilih saya dipanggil 08. Lalu saya berpikir, jangan-jangan ini yang menjadi kekuatan sehingga saya menjadi presiden ke-8,” selorohnya.
Di samping itu, kata dia angka lainya yakni 13. Kebanyakan orang barat, tidak menyukai angka 13. Namun, baginya angka 13 merupakan angka positif.
“Waktu mau dilantik jadi komandan batalion 328. Malamnya saya masuk kantor. Lalu saya menghitung foto yang ada di dinding ada 12 foto. Berati dalam pikiran terlintas, berarti saya komandan ke-13. Karena saya banyak mendapatkan dokrin barat, saya sempat terpengaruh dengan angka 13 itu,” katanya.
Lalu, sambungnya lagi angka 328 dijumlahkannya menjadi 13. Dengan asumsi, komandan ke 13. Prabowo pun menjumlahkannya menjadi 26.”Saya hitung lagi, komandan ke 13, ditambah batalion 238 ditotal jadi 26. Dijumlah lagi 2 dan 6, jadi angka 8,” katanya.
Sementara, dalam hitungan real count, 58,58. Jika ditotal, angka yang akan muncul pun menjadi angka 8.
“Alhamdulillah, saya bersyukur dengan kekuatan angka 8. Saya menjadi presiden ke 8 pun bisa banyak belajar dari presiden -presiden sebelumnya. Apalagi saya pun didukung kekuatan besar, seperti presiden Jokowi, Presiden SBY dan Presiden Gus Dur. Malah filling saya, Pak Harto dan Bung Karno pun memberikan dukungan pada saya. Karena saya menginginkan Indonesia berdiri diatas kaki sendiri. Indonesia tidak mau jadi darah bagus bangsa lain,” tutupnya.(Sofian)