“Tentunya ini merupakan peluang besar bagi UKM untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis. Pola kerja sama ini tidak hanya mendukung kemajuan industri dalam negeri, khususnya UKM dengan menjadi bagian dalam rantai pasok, tetapi juga membantu perusahaan dalam meningkatkan porsi TKDN sparepart,” tuturnya.
Delapan UKM binaan SIG yang berhasil memproduksi sparepart sesuai standar industri sebagian besar merupakan UKM yang bergerak di industri manufaktur mekanik, khususnya pada bidang pembuatan komponen permesinan (machinery parts manufacture), fabrikasi, pemeliharaan dan perbaikan, serta rancang bangun mesin (design engineering). (bam)