Sedangkan kerabatnya sendiri, sambung UL, mencoba melakukan hal sama untuk mendapatkan kamar dengan menyetorkan sejumlah upeti. Namun, pihak lapas menyebutkan jika keluarga harus menyediakan uang Rp40 juta bila memang ingin mendapatkan kamar tersebut.
“Kita mau cari kemana lagi uangnya, menyiapkan Rp30 juta saja harus cari pinjaman kemana-mana,” tegas UL.
Segala upaya, berbagai cara sudah dilakukan pihak keluarga supaya mendapat keringanan agar bisa mendapatkan kamar. Namun hal itu sia-sia dan hingga tidak juga membuahkan hasil.
“Bahkan dari kemarin dapat kabar sekarang dipindahkan lagi ke sel tikus. Apalagi itu, dan alasannya nggak tahu kenapa tuh,” tukasnya.
Di ruangan Mapenaling sendiri, sambung UL, kerabatnya harus tidur di tempat yang dianggap tak layak dan jauh dari nyaman. Hanya dengan beralaskan kardus bekas, kerabat dan beberapa rekan lainnya tidur setiap malam.
“Kalau hujan katanya nggak bisa tidur, karena ruangan itu basah semua. Apalagi selama ini tidurnya pun disamping pot kembang,” ungkapnya.