Selain ruangan tak layak, kata UL, makanan disediakan oleh pihak lapas pun dinilai memprihatinkan. Karena, istilah makan “nasi cadong” harus diterimanya selama satu bulan belakangan ini.
“Katanya nasinya keras seperti beras yang belum matang. Lauknya pun seadanya, kadang makan hanya nasi saja yang penting tidak kelaparan,” jelasnya.
Dikonfirmasi awak media terkait hal tersebut, Fonika Affandi, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, enggan memberikan jawabannya.
Sementara, dikonfirmasi terpisah pada awak media, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (kanwilkumham) DKI Jakarta, Andika Dwi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terkait laporan tersebut.
Menurut Andika, dirinya harus melakukan klarifikasi dan konfirmasi terlebih dahulu atas laporan yang disampaikan itu.
“Kami juga harus melakukan pendalaman agar nantinya jawaban yang diberikan bisa dipertanggungjawabkan,” tutup Andika. (Joesvicar Iqbal)