IPOL.ID – Humas BRIN. Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Purna Sulastya Putra menyatakan, pentingnya rekonstruksi sejarah tsunami dalam mengantisipasi kejadian-kejadian serupa di masa mendatang.
Rekonstruksi sejarah tsunami berdasarkan data geologi adalah suatu kegiatan di mana para peneliti mencari dan menganalisis data yang berada di titik yang telah ditentukan berdasarkan data geologi, seperti fosil yang ada di wilayah tersebut.
“Dengan menganalisis usia fosil, para peneliti data dapat memperkirakan kapan terjadinya tsunami sebelumnya. Data ini pula membantu kita mengetahui perulangan kejadian di titik-titik yang sudah diteliti, dan memprediksi kapan akan terjadi kejadian yang serupa,” kata Purna, dalam webinar Kebencanaan Geologi baru-baru ini di Bandung.
Indonesia merupakan negara yang termasuk dalam daerah ring of fire, yakni daerah pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menjadikan wilayah yang terlewati jalur tersebut sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sehingga, tidak jarang mengakibatkan bencana tsunami pula di beberapa wilayah.
“Rekonstruksi sejarah tsunami adalah hal yang penting. Dengan mempelajari sejarah kejadian tersebut, kita dapat memprediksi kapan kejadian akan berlangsung dan mengantisipasi dampak negatif yang akan terjadi, sehingga akan meminimalisir dampak dari kejadian tersebut,” tegas Purna.
Dirinya berharap, pertemuan ini memberikan informasi bermanfaat dan memotivasi peneliti-peneliti baru maupun mahasiswa agar tertarik dalam penelitian ini dan ikut andil dalam penelitian serupa.
Dengan lebih banyaknya penelitian tentang rekonstruksi sejarah tsunami di wilayah lain, lebih banyak pula data dan titik wilayah yang dapat diprediksi kejadiannya dan diminimalisir risiko yang terjadi ke depannya. (tim)