IPOL.ID – Pembangunan crossing saluran air di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit dan di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, terkendala karena banyaknya jaringan utilitas. Target pengerjaan yang harusnya rampung pada Senin (27/5) kemarin, molor hingga satu pekan.
Terpantau ipol.id pada Senin malam kemarin, pengerjaan crossing saluran air di Jalan Raya Bogor, Ciracas, masih dilakukan. Kendaraan alat berat dikerahkan bersamaan sejumlah pekerja yang berupaya membenahi banyaknya jaringan utilitas yang terpendam di tanah.
Kepala Seksi Pembangunan, Sudin SDA Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri mengatakan, hasil tinjauan timnya yang dilakukan pada Senin (27/5) malam, banyak ditemukan jaringan utilitas di dua lokasi pekerjaan crossing saluran air itu.
Sehingga pekerjaan yang semula ditargetkan rampung kemarin, tertunda dan perlu perpanjangan waktu selama satu pekan ke depan.
“Karena banyak utilitas di dalamnya, sehingga pekerjaan dilakukan secara manual. Karena kalau menggunakan alat berat, dikhawatirkan akan merusak utilitas yang ada di dalam tanah yang dibuat crossing itu,” ungkap Saugi pada awak media di Jakarta, Selasa (28/5).
Menurutnya, pekerjaan crossing saluran air di Jalan Raya Bogor ditemukan adanya utilitas berupa kabel milik PLN kabel tegangan menengah. Kemudian pipa milik PT PAM Jaya berdiameter 500 dan 300 millimeter serta adanya pipa milik PT Gas.
Seluruhnya ditanam di kedalaman sekitar 1-1,5 meter. Padahal pemasangan box culvert yang dipasang juga berukuran 1,5 meter. Sehingga pekerjaan itu diberikan perpanjangan waktu hingga Kamis (30/5) mendatang.
Demikian halnya pekerjaan crossing saluran air di Jalan I Gusti Ngurah Rai, lebih banyak ditemukan jaringan utilitasnya. Mulai dari jaringan pipa PAM Jaya, kabel milik PT PLN, Telkom dan pipa gas.
Sementara itu, Pelaksana pekerjaan crossing saluran air di Jalan Raya Bogor, Icuk Manggala menambahkan, kendala utama di lokasi tersebut memang banyaknya jaringan utilitas. Di lokasi itu saja ada dua pipa PAM Jaya. Salah satunya, mengalami bocor dua kali terkena mata bore pile alat berat, saat dilakukan penggalian pada Minggu (26/5) malam dan Senin (27/5) malam.
“Walau kebocoran pipa itu cepat ditangani oleh teknisi PT PAM Jaya namun ini jadi memakan waktu pekerjaan di lokasi. Karena pipa harus ditambal terlebih dulu agar air tidak menyembur dari pipa itu,” ujar Icuk.
Selain pipa PAM, sambungnya, di lokasi juga ada 10 kabel milik PT PLN yang berukuran besar. Seluruhnya berada di titik pemasangan box culvert ukuran 150×150 sentimeter itu.
Sehingga harus disiasati secara manual agar box culvert dapat terpasang. Namun jika tidak bisa terpasang maka akan disiasati dengan dilakukan beton cor di tempat, sebagai pengganti box culvert.
“Rencana nanti malam kita akan cor lapisan atas jalan yang telah dipasangi box culvert secara bertahap, agar kondisi jalan kembali seperti semula. Sambil menyiasati pemasangan dua unit box culvert yang belum terpasang karena banyak utilitasnya,” pungkas Icuk. (Joesvicar Iqbal)