“Peningkatan lapisan F ionosfer tersebut terlihat jelas berdasarkan perhitungan kecepatan drift vertical yang terekam pada data ionosonda Guam, serta parameter ketinggian lapisan ionosfer dari data ionosonde Biak,” urainya.
“Sedangkan penurunan densitas plasma terlihat jelas dari parameter foF2 data ionosonda Biak maupun Guam, Penurunan nilai TEC dari data GPS, dan perubahan indeks intensitas kuat sinyal radio HF di jaringan ALE untuk sirkuit Manado-Biak. Penurunan ini terlihat dari berkurangnya nilai foF2 dan TEC,” tambah Varuliantor.
Data dari Guam menunjukkan terjadi peningkatan ketinggian lapisan F ionosfer hingga 400 km selama gerhana, dengan kecepatan vertikal 37 m/s. Sementara itu, data ionosonda Biak, menunjukkan peningkatan ketinggian hingga 300 km dengan kecepatan 28 m/s.
Lebih lanjut Varuliantor menyampaikan, dengan fitur yang tersedia di perangkat Ionosonda Guam, yakni fitur pengukuran frekuensi Doppler sinyal echo, perhitungan kecepatan vertikal cukup signifikan selama gerhana, yakni mencapai puncak 40 m/s dan kemudian kembali normal.