Menurutnya, solusi agar prestasi Jateng di PON Aceh-Sumut nanti bisa lebih baik adalah ketua umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, SH, MH harus mundur dari jabatannya. Sebab, Bona sudah tidak layak lagi memimpin KONI Jateng. Menghindar dari tanggung jawab dan menugaskan pengurus KONI yg tdk punya wewenang memberi keputusan. Dan justru para oknum KONI ini diduga memperkeruh suasana .
Dia mengatakan, salah satu indikasi bakal menurunkannya prestasi Jateng adalah pelaksanaan TC PON Aceh-Sumut. KONI Jateng memberlakukan kebijakan pelaksanaan TC PON yang bervariasi.
”KONI Jateng memberlakukan TC PON kepada sejumlah cabor bervariasi. Ada yang enam bulan, empat bulan, bahkan ada yang dua bulan padahal yg dapat jatah hanya dua bulan curhat ke saya seandainya dapat jangan tc panjang bisa dapat emas. Belum lagi pencairan dananya tidak transparan dgn menggelembungkan dan Silpa sebesar 5.6M, sehingga banyak pengurus cabor yang mengeluh,” ungkapnya.
Cabang taekwondo, katanya, sudah dua bulan yakni Maret dan April belum menerima dana untuk TC PON. Kejadian yang sama juga menimpa para atlet taekwondo dan pelatih yang selama dua bulan tersebut belum menerima insentif.