Apabila masalah tidak terselesaikan, harga MinyaKita dari tingkat distributor ke pedagang pasar tetap saja akan melampaui acuan dan memberatkan masyarakat.
“Sekarang saya jual Rp17 ribu per liter, ini harganya belum naik. Kalau sebagai pedagang keberatan. Karena dengan harga sekarang saja banyak pembeli menawar Rp15 ribu,” tandas Yunita.
Sementara itu, salah satu pembeli Aseh warga Matraman mengatakan, jika harga MinyaKita dinaikkan maka hal itu akan menjadi beban buat para Ibu, khususnya menengah ke bawah. Dia bahkan berharap harga MinyaKita diturunkan.
“Ya kalau naik, ya jelas kita warga keberatan lah, ini yang sudah-sudah sebelumnya harga cabai, telor, beras pada naik, terus harga turun sedikit, jadi gak stabil, ini malah minyak harganya mau dinaikkan, mau warga ya Ibu-Ibu harga turun atau paling tidak stabil lah kami minta pada pemerintah berikan solusi,” keluh Aseh.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan berencana membahas kenaikan HET MinyaKita bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pertemuan.