Warga sekitar juga suka melihat bapak tersebut mengantar anaknya menuju lokasi perjanjian.
“Suatu malam tetangga mereka pernah mergokin mbak Atikah pakai pakaian seksi lalu pergi diantar bapaknya naik sepeda, melayani lelaki dengan tarif sekitar Rp25.000 sampai Rp30.000, bayarannya kayak seikhlasnya gitu,” paparnya.
Bukan tanpa alasan, orang tua Atikah terpaksa mengeksploitasi dan ‘menjual’ anaknya sendiri lantaran keterbatasan ekonomi yang mereka alami.
“Hal ini sangat disayangkan, mungkin karena bapaknya terhimpit ekonomi jadi mengambil jalan pintas. Namun tidak dengan mengeksploitasi anak seperti itu apalagi ini berkebutuhan khusus istilahnya mentalnya terganggu,” ucapnya.
Terkait hal ini, Novi pun sedang mencari keberadaan Atikah, karena ternyata rumahnya dalam keadaan kosong saat ia berada di Jember.
Novi menegaskan dirinya masih terus mencari Atikah untuk menghentikan praktik jual beli PSK, agar gadis ODGJ tersebut bisa mendapat perhatian serta perawatan dan kehidupan yang lebih baik.(Vinolla)