IPOL.ID – Wacana bergabungnya parpol yang berseberangan dengan koalisi Prabowo dosoroti parpol pendukung di pilpres lalu, yakni Demokrat.
Capres terpilih Prabowo Subianto diminta tidak mengajak semua partai masuk dalam koalisi pemerintahan mendatang. Dikhawatirkan, koalisi bakal terlalu gemuk dan bisa menjadi bumerang.
Kekhawatiran itu disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng l. Dia menilai satu partai politik tambahan ke dalam pemerintahan sudah cukup untuk memperoleh dukungan mayoritas di parlemen, yang berarti melebihi 50%. “Sepertinya tidak perlu semua (diajak),” ujar Andi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (5/5).
Saat ini, ada dua partai besar yang belum menyatakan bakal mendukung Prabowo, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Andi menekankan agar tidak terulang lagi situasi ketika ada partai politik yang berada dalam pemerintahan, tapi seolah-olah berperan sebagai oposisi.
“Itu tidak sesuai dengan prinsip yang seharusnya. Jadi, jika dalam pemerintahan, haruslah menjadi bagian dari pemerintahan,” imbuh Andi.