“Ini kita jaga agar terus berkelanjutan dan terus dikembangkan, yang pasti kita akan melakukan langkah, hal yang efektif dan strategis,” tukasnya.

Menurutnya, kegiatan berkelanjutan menjadi kunci, dengan pembekalan awal diberikan, tak hanya out put. Nantinya juga bisa menjadi pekerjaan yang menghasilkan. Juga akan dilakukan pembinaan atau penguatan bimbingan berkelanjutan.
Ke depan, 13 perusahaan BUMN yang mendukung dari mulai pelatihan diberikan seperti kepada barista dalam meracik kopi sampai membantu memasarkan hasil kerajinan tangan para WBP yang bernilai jual.
“Bahkan ada Warga Binaan yang sudah membuat buku karya literasi,” ungkap Andika semringah.
Satu sisi, sebagai satu gambaran kapasitas Lapas itu diisi sekitar 2.700 WBP, kondisi yang tidak ideal, namun berkat komitmen kuat Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Enget. Lapas tetap kondusif, aman dan terkendali, seluruh program pun berjalan baik.