IPOL.ID – Sedikitnya delapan orang tewas dalam sebuah kebakaran di sebuah gedung perkantoran di dekat Moskow, Rusia, Senin (25/6), termasuk dua orang yang melompat dari gedung tersebut untuk menghindari kobaran api, kata pihak berwenang.
Kantor berita pemerintah Tass mengatakan kebakaran di Fryazino, sekitar 25 kilometer timur laut ibukota Rusia, disebabkan oleh sistem listrik yang tidak berfungsi.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan gumpalan asap tebal membumbung dari jendela-jendela di seluruh gedung perkantoran bertingkat.
Gubernur regional Andrei Vorobyev mengatakan dalam sebuah posting di platform sosial Telegram bahwa tangki oksigen yang disimpan di dalam gedung meledak, menyebabkan beberapa langit-langit runtuh.
“Dua orang tewas ketika mereka melompat dari gedung dan enam lainnya tewas di dalam gedung,” kata Vorobyev, dilansir AP, Selasa (25/6).
Ia mengatakan bahwa kantor-kantor di gedung tersebut disewa oleh 30 perusahaan berbeda, termasuk Platan Research Institute, yang memproduksi barang elektronik.
Platan Research Institute adalah salah satu dari beberapa perusahaan Rusia yang dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS karena ikut campur dalam pemilihan umum di luar negeri, melakukan operasi siber yang berbahaya, dan merongrong keamanan di luar negeri.
Daftar Departemen Keuangan AS menyebutkan bahwa Platan Research Institute berkantor di alamat yang sama dengan gedung yang terbakar.
Situs web untuk kota Fryazino – yang memuji dirinya sebagai pusat keunggulan ilmiah – mengatakan bahwa Institut Penelitian Platan adalah “pemimpin, pengembang dan produsen tunggal,” di Rusia untuk sejumlah “perangkat unik”, termasuk laser, layar kristal cair datar, modul video, dan lampu LED yang memancarkan cahaya putih.
Surat kabar Rusia Kommersant lebih deskriptif, dengan mengatakan bahwa Institut ini mengembangkan peralatan yang digunakan oleh militer Rusia, termasuk jet tempur, pembom, dan helikopter, serta rudal, “semua jenis kapal induk pengangkut rudal kapal selam nuklir,” radar jarak jauh, dan sistem rudal antipesawat.
Kommersant mengatakan bahwa perusahaan ini didirikan untuk mengembangkan perangkat berkas elektron untuk radar dan teknologi luar angkasa, terutama untuk tujuan pertahanan.
Ruselectronics, perusahaan induk Platan Research Institute, membantah bahwa perusahaan tersebut terpengaruh oleh kebakaran hari Senin. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Tass, Ruselectronics yang merupakan perusahaan milik negara bersikeras bahwa gedung tersebut telah beralih ke kepemilikan pribadi pada 1990-an dan bahwa Institut tersebut bukan lagi penyewa.
Media independen Rusia menyatakan bahwa perusahaan tersebut baru saja pindah ke gedung sebelah. (far)