IPOL.ID – Sepekan jelang puncak haji, hampir 200.000 jamaah Indonesia telah berada di Makkah Al Mukaramah. Masjidil Haram menjadi lokasi yang paling banyak jemaah haji tuju selama di tanah kelahiran nabi ini.
Untuk menfasilitasi mobilitas jamaah haji Indonesia menuju Masjidil Haram, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyediakan 450 armada Bus Shalawat yang beroperasi selama 24 jam. Jamaah dapat dengan leluasa bila ingin pergi beribadah di Masjidil Haram.
Namun, menjelang puncak haji, jamaah tersarankan untuk beribadah di pemondokannya saja. Pasalnya, akan ada penyesuaian masa operasional bus Shalawat saat puncak haji.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Transportasi PPIH Daerah Kerja Makkah Syarif Rahman. “Bus Shalawat itu akan berhenti operasional pada tanggal 5 Zulhijah atau 11 Juni 2024. Mulai tanggal 5 sampai 8 Zulhijah, atau saat jemaah mulai diberangkatkan ke Arafah, aktifitas ibadahnya cukup di pemondokan saja,” tutur Syarif Rahman di Mekkah, Sabtu (8/5/2024).
“Menjelang puncak perhajian itu memang diberhentikan sementara, karena bus-bus itu akan ditarik. Selurunya akan digunakan untuk layanan shuttle Armuzna, mulai dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan ke Makkah,” imbuhnya.