IPOL.ID – Kanada telah memasukkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) ke dalam daftar entitas “teroris” dan mendesak warganya yang berada di Iran untuk meninggalkan negara tersebut.
Pemerintah Kanada membuat pengumuman pada Rabu (19/6), dengan mengatakan bahwa langkah ini akan membantu Ottawa dalam melawan pendanaan teroris.
“Keputusan untuk mendaftarkan IRGC melalui rezim daftar KUHP mengirimkan pesan yang kuat bahwa Kanada akan menggunakan semua alat yang dimilikinya untuk memerangi aktivitas teroris IRGC, yang dilakukan baik secara sepihak maupun yang diketahui terkait dengan entitas teroris yang terdaftar seperti Hizbullah dan Hamas,” kata pemerintah Kanada dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera,
Tidak ada komentar langsung dari Teheran.
Selama bertahun-tahun, partai Konservatif yang beroposisi di Kanada telah mendesak Perdana Menteri Liberal Justin Trudeau untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar hitam.
Pada Rabu (19/6), Dominic LeBlanc, Menteri Keamanan Publik Kanada, mengutip catatan hak asasi manusia Iran sebagai salah satu alasan di balik keputusan tersebut.
“Rezim Iran secara konsisten menunjukkan pengabaian total terhadap hak asasi manusia, baik di dalam maupun di luar Iran, serta kesediaan untuk mengacaukan tatanan berbasis aturan internasional,” kata LeBlanc dalam sebuah pernyataan.
“Pencantuman IRGC dibangun di atas upaya Pemerintah Kanada yang lebih luas untuk memastikan bahwa tidak ada kekebalan hukum atas tindakan Iran yang melanggar hukum dan dukungannya terhadap terorisme,” imbuhnya.
Menteri Luar Negeri Melanie Joly mendesak warga Kanada untuk tidak melakukan perjalanan ke Iran, dengan alasan adanya risiko “penahanan sewenang-wenang”.
“Bagi mereka yang berada di Iran saat ini, inilah saatnya untuk kembali ke rumah. Bagi mereka yang berencana pergi ke Iran, jangan pergi,” katanya dalam sebuah konferensi pers.
Daftar ini mengharuskan lembaga keuangan Kanada untuk membekukan aset IRGC dan melarang warga negara Kanada untuk terlibat dalam transaksi keuangan dengan kelompok tersebut.
Amerika Serikat menetapkan IRGC sebagai kelompok “teroris” pada tahun 2019.
IRGC, pasukan elit yang beroperasi dengan otonomi dan bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, adalah cabang resmi militer Iran.
Hubungan antara Iran dan Kanada telah mengalami guncangan selama beberapa dekade. Ottawa memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada tahun 2012, dengan alasan program nuklir dan dukungannya terhadap pemerintah Suriah yang diperangi Bashar al-Assad.
Hubungan semakin memburuk pada tahun 2020 setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat yang membawa puluhan warga negara Kanada dan penduduk tetap di dalamnya.
Pesawat Ukraine International Airlines sedang menuju Kyiv ketika dihantam dua rudal tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020.
Serangan rudal itu terjadi pada saat ketegangan antara Iran dan AS meningkat. Beberapa jam sebelumnya, IRGC telah menargetkan pasukan AS di Irak setelah pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad.
Para pejabat Iran mengatakan bahwa jatuhnya pesawat Boeing 737 tersebut merupakan sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia dalam mengoperasikan sistem pertahanan udara.
Tahun lalu, pengadilan Iran mengeluarkan vonis awal untuk 10 orang yang tidak disebutkan namanya yang dituduh berperan dalam insiden tersebut. Mereka termasuk operator sistem pertahanan.
Iran juga telah menetapkan kompensasi sebesar USD150.000 untuk setiap keluarga korban, dan mengatakan tahun lalu bahwa mereka telah memulai pembayaran.
Namun dalam sebuah kasus di Mahkamah Internasional, Kanada menuduh Iran gagal “melakukan investigasi dan penuntutan kriminal yang tidak memihak, transparan, dan adil sesuai dengan hukum internasional”.
Pencantuman IRGC terjadi ketika pemerintah Kanada menghadapi pertanyaan atas komitmennya sendiri terhadap hak asasi manusia sehubungan dengan hubungan dekatnya dengan Israel, yang telah dituduh melakukan pelanggaran yang merajalela di Gaza. (far)