IPOL.ID – Berbeda dari anggota DPRD DKI lainya yang lebih banyak memilih bungkam dan terkesan malu-malu ‘kucing’ prihal hasil kunjungan kerja ke luar negeri.
Anggota Fraksi PDIP, Rasyidi secara transparan membuka kado hasil kunkernya yang dibiayai APBD DKI Jakarta.
Menurutnya, dengan jadwal yang begitu padat selama di Jepang melakukan studi banding. Banyak hal yang bisa diterapkan di Jakarta. Salah satunya, mengenai pengelolaan air bersih.
“Kalau data yang kita punya, pipa PAM Jaya itu mengalami kebocoran hingga 47 persen. Berbeda dengan Jepang. Tingkat kebocoran pipanya 0 persen,” ujar vokalis PDIP di Kebon Sirih itu, Minggu (23/6/2024).
Kebocoran, kata Ketua Bamusi DKI Jakarta itu dikarenakan PAM Jaya dalam menangani kebocoran pipa, hanya dengan menyambung pipa yang sudah bocor.
“Di Jepang, jika ditemukan pada satu titik aliran air ada korosi. Maka sepanjang pipa yang sudah korosi itu akan diganti, jadi digantinya bukan pada titik yang bocor saja,” ujarnya.
Hal lainnya yang membedakan, sambung Rasyidi dalam penerapan tarif air bersih pada masyarakat. PAM Jaya idealnya menyesuaikan dengan daerah pemukiman masyarakat.