IPOL.ID – Dalam beberapa pekan terakhir, 106 anggota DPRD DKI Jakarta secara bergantian pelesir ke sejumlah kota besar di Eropa, Amerika dan Jepang.
Ironis, perjalanan luar negeri itu, ditengah kondisi keuangan pemprov DKI saat ini kesulitan untuk pembayaran KJP siswa dan siswi di Jakarta, sehingga harus mencicil subsidi pendidikan yang saat ini dibutuhkan masyarakat untuk tahun pelajaran baru 2024.
“Saya tidak melihat bahwa kunjungan kerja ke luar negeri itu ada manfaatnya. Tapi anggaran justru banyak kesedot untuk perjalanan plesir anggota DPRD DKI. Mungkin kalau anggaran perjalanan luar negeri itu digunakan untuk pembayaran KJP. Pemprov tidak perlu lagi mencicil KJP pada masyarakat,” ujar pengamat kebijakan publik, Amir Hamzah, Rabu (19/6).
Seiring dengan kegiatan kunker luar negeri itu, kabar miring pun menyeruak. Kunjungan kerja yang nyaris tidak terpublikasi itu menimbulkan kecurigaan di kalangan publik. Disinyalir, perjalanan ke luar negeri itu hanya untuk mengabiskan anggaran diakhir masa jabatan.
“Sehingga dengan demikian kunjungan kerja yang dilakukan kali ini hanya untuk menghabiskan anggaran menjelang akhir masa jabatan mereka,” ungkap Amir.
Seperti diketahui, lima tahun terakhir kunjungan kerja 106 anggota DPRD DKI Jakarta dilakukan tiap enam bulan masa anggaran. Amir menilai, kunker itu tidak memberikan output signifikan bagi masyarakat Jakarta.
“Nilai tambah dari kunjungan kerja ini hanya menambah pengalaman pribadi para anggota dewan yang bersangkutan dan hanya untuk posting di media sosial saja. Untuk masyarakat Jakarta sama sekali tidak ada manfaatnya,” sesal Amir.
Seperti diketahui, sejak Mei-Juni 2024, info yang didapatkan ipol.id 106 anggota DPRD DKI bergantian plesir.(sofian)