Faisal juga menyampaikan salah satu tantangan pengelolaan APBN adalah mengukur antara kondisi saat ini dengan kebutuhan ke depan. Dia memandang di tengah ruang fiskal yang terbatas dan konsumsi masyarakat yang relatif mengalami perlambatan, pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat.
Dalam melakukan perencanaan Faisal mengemukakan pemerintah harus memperhatikan mana program yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa ditunda. Kesesuaian waktu implementasi kebijakan juga menjadi penting misalnya dalam menaikkan penerimaan atau menambah belanja.
“Jadi perlu diperhatikan timingnya, melihat dulu kondisi masyarakat dan kondisi pelaku usaha. Supaya ada ruang gerak di sisi ekonomi dan di-balance juga dari ruang fiskalnya,” kata Menkeu. (ahmad)