IPOL.ID-Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesediaannya untuk mengakhir perang di Ukraina. Namun, dia mengajukan sejumlah syarat.
Dilansir dari Reuters, tawaran tersebut disampaikan Putin pada Jumat (14/6/2024), sebelum Konferensi Perdamaian Ukraina yang digelar di Swiss akhir pekan lalu.
“Syaratnya sangat sederhana,” kata Putin, seraya menyebutkan penarikan penuh pasukan Ukraina dari seluruh wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia.
Putin juga menuntut Ukraina untuk melakukan demiliterisasi dan membatalkan keinginannya bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Segera setelah Ukraina menyatakan siap untuk mengambil keputusan seperti itu dan menarik pasukannya dari wilayah-wilayah tersebut, serta juga secara resmi menghentikan rencana untuk bergabung dengan NATO, pihak kita, pada saat yang sama, akan melakukan gencatan senjata dan memulai perundingan,” kata Putin.
Ukraina dengan cepat menolak tawaran tersebut. Amerika Serikat (AS) dan sekutu Ukraina lainnya juga mengecam manuver Putin.
“Dia berbicara seolah-olah dia memberikan ultimatum,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Rusia mencaplok wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia sejak 2022, serta Krimea pada 2014. Aksi tersebut tidak diakui mayoritas negara dan dianggap pendudukan ilegal.
Zelenksyy berulang kali menyatakan perdamaian hanya akan tercapai jika Rusia menarik mundur pasukannya dan menghormati kedaulatan wilayah Ukraina. (bam)