IPOL.ID – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa anak-anak di Jalur Gaza menghabiskan delapan jam sehari untuk membawa makanan dan air, sehingga memaksa keluarga-keluarga untuk menggunakan air laut untuk keperluan sehari-hari.
“Anak-anak di #Gaza dapat menghabiskan 6-8 jam sehari untuk mengumpulkan air dan makanan, sering kali membawa beban berat dan berjalan jauh,” tulis badan tersebut di akun Twitternya, dikutip dari Anadolu pada Senin (8/7).
“Fasilitas & infrastruktur sanitasi sangat terganggu, memaksa ribuan keluarga bergantung pada air laut untuk mencuci, membersihkan diri, dan bahkan untuk minum,” tambahnya.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah-tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Palestina, Hamas.
Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 87.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza berada dalam reruntuhan di tengah-tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terakhirnya memerintahkan untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari 1 juta orang Palestina telah mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei lalu. (far)