Kemudian pada sesi ke dua, juga diadakan kontes batu bacan, garut dan kinyang, pesertanya diikuti dari pecinta batu asal Garut, Tasikmalaya, Bandung, Jakarta dan Bangka.
“Harapannya ke depan biar lebih semarak lagi, walaupun tidak seramai Tahun 2013. Paling tidak jangan sampai mati obor dunia perbatuan Amethyst ini,” tukasnya.
Karena salah satu kegiatan diadakan dapat mengangkat perekonomian dari satu hobi para pecinta batu mulia dan akik tersebut.
Saat mengikuti kontes itu para peserta wajib memenuhi persyaratan seperti peserta diwajibkan memberikan memo untuk mengetahui keaslian batu yang dikonteskan. Lalu pendaftaran setiap peserta dikenakan biaya Rp200 ribu perbatu.
“Kami juga siapkan gemologis untuk standby, jika ada batu yang diindikasi mencurigakan batu itu treatment, hydro thermal atau sintetis bisa langsung diperiksa oleh gemologis di tempat”.
Kegiatan kontes batu Amethyst serupa sebelumnya sudah sering diadakan, namun kali ini AKAMI mengadakannya lebih meriah lagi. Kali ini penilaian batu dilakukan oleh 3 juri utama dan dua juri administrasi. AKAMI pun netral dalam melakukan penilaian batu yang dikonteskan para peserta.