IPOL.ID – Pasca PPDB DKI Jakarta 2024, masyarakat yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, memilih untuk tidak melanjutkan sekolah anaknya ke tingkat SMP dan SMA.
Pilihan untuk tidak melanjutkan sekolah itu lantaran orangtua murid tidak memiliki biaya masuk ke sekolah swasta.
Hal itu menjadi perhatian anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem, Abdul Aziz Muslim.
Menurutnya, sekolah paket menjadi alternatif untuk melanjutkan sekolah bagi orangtua murid yang tidak memiliki biaya.
“Sekolah paket itu produk Dinas Pendidikan. Jadi tidak ada alasan bagi orangtua murid tidak melanjutkan sekolah anaknya,” ujar politisi yang terpilih dari dapil Jakarta Barat itu disela-sela rapat Komisi E DPRD DKI, Selasa (30/7).
Dikatakannya, dengan stempel dan tandatangan yang sama. Lulusan sekolah paket A,B atau C memiliki kesempatan yang sama dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atau pun dunia kerja.
“Perusahaan-perusahaan pun menerima untuk melamar kerja. Karena sekolah paket itu diakui untuk melamar pekerjaan,” katanya.
Meski begitu, Aziz mengharapkan dalam upaya mencegah anak-anak putusa sekolah. Jakarta yang memiliki APBD yang besar dibandingkan dengan wilayah lainnya, bisa menggratiskan sekolah swasta pada 2025 mendatang.
“Dengan sekolah swasta gratis, masyarakat tidak lagi terhambat untuk memasukan anaknya ke sekolah gratis karena faktor zonasi atau pun usia,” paparnya.
Ditambahkannya lagi, dengan sekolah swasta gratis. Jakarta pun akan terbebas dari demo orangtua dan keluhan pada anggota DPRD DKI.
“Setiap tahun banyak orangtua murid yang minta tolong karena anaknya tidak masuk sekolah negeri. Persolanan seperti ini, kedepan harau bisa diatasi,” pintanya.
Untuk diketahui, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta akan revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan. Itu dilakukan dalam upaya mewujudkan sekolah swasta gratis di Jakarta.(sofian)