IPOL.ID – Program unggulan presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, yakni makan siang gratis bergizi untuk anak-anak mendapat sorotan media asing. Mereka menyoroti bagaimana Prabowo mempelajari sistem pemberian makan bergizi ini dari India, China, dan Jepang.
Media South China Morning Post (SCMP) menyebutkan bagaimana Prabowo mempelajari sistem distribusi makanan ini, saat kekhawatiran akan biaya program itu mencuat. Analis memperingatkan bahwa Indonesia menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan logistik, sehingga menyulitkan Prabowo mengadopsi model regional.
“Tim Prabowo memperkirakan inisiatif ini akan menelan biaya hingga 450 triliun rupiah jika diterapkan sepenuhnya pada tahun 2029, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,6 poin persentase,” tulis media tersebut, Jumat (12/7/2024).
“Untuk mencapai hal ini, Prabowo dikatakan sedang mempertimbangkan langkah-langkah, termasuk memperketat penegakan pajak dan memotong anggaran untuk proyek relokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai 32 miliar US Dollar (516,8 triliun rupiah),” sambungnya.
Selain itu, Prabowo juga tengah mempelajari sistem distribusi makan bergizi gratis yang dilakukan di India, China, dan Jepang. Di Jepang, hampir 99 persen menyediakan makan siang untuk siswa pada tahun 2023.
Makanan tersebut tidak selalu gratis, dengan beberapa siswa membayar rata-rata 50.000 yen atau sekitar 5,2 juta rupiah per tahun.
Pada bulan September, Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) akan menerima pejabat Indonesia di Prefektur Nagasaki. Ini dalam rangka memberikan pelatihan dan membantu memahami pengalaman Jepang dalam menyediakan makanan sekolah selama satu abad. “Nagasaki memiliki karakteristik pulau yang sama dengan Indonesia, menjadikannya lokasi yang ideal,” kata JICA.
“Melalui inisiatif ini, JICA berupaya mendukung Indonesia dalam mengatasi tantangan gizi, memanfaatkan pengalaman Jepang yang luas dengan tetap menghormati kebutuhan dan keadaan Indonesia yang unik,” tambahnya.
Selama kunjungannya di China, Prabowo mendatangi sekolah di distrik Dongcheng, Beijing, untuk mempelajari program makan siang gratis bagi siswa. Sementara itu pada bulan April lalu, wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan tim Indonesia dikirim ke India untuk memahami program makan siang gratis di sana. (lumi)