Promosi produk dari sawit ini disebut bisa lebih maksimal karena melihat tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke NTB. “Kalau kita bicara sawit, kita tidak hanya bicara daerah penghasil sawit seperti Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan tapi seluruh Indonesia. Karena semua masyarakat kita menggunakan sawit,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengakui jika potensi UKMK berbasis kelapa sawit termasuk hal yang baru sehingga melalui Workshop tersebut, dia berharap ada peluang kerja sama antara Aspekpir Indonesia dengan pelaku UKMK lokal di Provinsi NTB.
Dia menjelaskan Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB terus menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di NTB, mulai dari sisi kualitas dan kuantitas hingga pemasaran produk yang dihasilkan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Aspekpir Indonesia Rusman Heriawan menjelaskan jika Aspekpir Indonesia sebagai salah satu Asosiasi petani kelapa sawit terbesar di Indonesia bersama mitranya memiliki beragam produk UKMK berbasis kelapa sawit yang cocok dikolaborasikan dengan industri pariwisata.