IPOL.ID – Sebanyak 35 Pos pengaduan didirikan di 324 RPTRA di Jakarta. Rencananya, jumlah pos itu akan terus ditembahkan hingga memenuhi jumlah RPTRA yang tersebar di Jakarta.
“Memang baru ada 35 pos pengaduan dan kami akan terus buat lagi pos pengaduan, minimal satu kecamatan ada satu pos pengaduan,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, Miftahulloh Tamary dalam acara daring bertema “Menuju Jakarta Kota Global yang Layak Anak” yang diadakan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Kamis (11/7).
Dikatakannya, dengan adanya pos pengaduan ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan atau mengadukan kejadian-kejadian. Termasuk kekerasan pada anak dan perempuan serta membutuhkan bantuan pendampingan dari Dinas PPAPP.
Data saat ini, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta pada 2023 menyebut terdapat sebanyak 1.682 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tercatat di Dinas PPAPP DKI Jakarta. Dari jumlah ini, sebanyak 62 persen kasus adalah kekerasan terhadap anak.
“Jumlah ini sangat besar dan diyakininya angka kasusnya masih banyak diluaran sana. Namun masyarakat enggan untuk mengadukan ketika mereka mengalami kekerasan,” katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini berkomitmen menekan kasus kekerasan ini pada tahun 2024. Salah satunya melalui sosialisasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak yang dilakukan secara masif.
Dia berharap dengan sosialisasi yang masif, masyarakat DKI Jakarta berani menyuarakan atau mengadukan ketika mengalami kekerasan baik itu perempuan maupun anak.
“Ini bukan tugas kami saja, tetapi merupakan tanggung jawab kita semua baik sebagai ASN, masyarakat sekalipun,” tutur dia.
Selain menghadirkan lebih banyak pos pengaduan, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen menambah kawasan-kawasan terintegrasi ramah anak. Hal ini guna mewujudkan Jakarta bisa menjadi kota yang layak anak.
“Menuju Jakarta kota global yang layak anak, sepertinya memang suatu keharusan bahwa sebagai kota global itu wajib ramah anak. Banyak item-item yang harus kita penuhi untuk menjadi sebuah kota yang ramah anak,” tandasnya.(sofian)